22. Rencana Melamar

1555 Kata

"Re! Jangan bercanda kamu. Ingat! Haris ini juga manusia. Janganlah kita mempermainkannya. Ayah ini sudah cukup malu dan banyak hutang kebaikan padanya. Jadi jangan asal bicara jika ujung-ujungnya akan membuat Ayah kecewa." Deni Purnama yang tidak percaya akan pengakuan putrinya, mencari kejujuran akan perkataan Rhea melalui tatapan matanya. Rhea berdecak. Ia sungguh kesal apalagi harus menurunkan ego di depan pria yang membuatnya mati kutu dibuatnya sebab masih merasa membutuhkan pemuda itu untuk membantunya. Andai saja Gisela tak lagi mencari masalah sampai berani nekat mendatangi kedua orangtuanya, Rhea tak akan mau merendahkan dirinya menerima perjodohan yang ayahnya lakukan. “Aku serius, Yah.” Dengan lirih Rhea berucap. Deni Menghela napas lega. Pria itu mengalihkan perhatian pada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN