Kinanti kembali menghubungi dokter Harry tapi tak juga di angkat, sedangkan suara bel tanda ada tamu terus berbunyi, Kinanti terlihat panik. “Apa aku harus menghubungi rumah sakit tempat mas Harry praktek? Kemarin mas Harry praktek di Benedict Hospital kan?” Kinanti menyebut salah satu rumah sakit tempat sang dokter praktek. Setelah dia mencoba bertanya pada pihak rumah sakit, dan ternyata sang dokter tidak praktek hari ini. ”Kok mas Harry bilang dia mau ada operasi hari ini? Apakah dia sengaja berbohong padaku agar dia bisa berkencan dengan wanita yang datang kemarin?” Gumam Kinanti dan seketika dia menepuk jidatnya. “Upsh! Kenapa mas Harry harus bohong padaku? Sedangkan aku bukan siapa-siapa mas Harry. Astagaaa…Kinan, ayolah jangan ge-er gini…” gumamnya sembari menggelengkan keaplanya d