Reaksi

1639 Kata

Harry menghela nafas panjang dan menatap ke arah Kinanti dengan serius. “Kenapa kamu minta maaf? Emang kamu abis ngelakuin apa?” Tanya Harry dengan menatap teduh ke arah Kinanti yang memasang wajah ketakutan. ”Itu, Mas. Bekalnya tadi?” ”Iya, kenapa dengan bekal yang kamu masak, emangnya?” Harry masih menunggu penjelasan Kinanti. ”Aku lupa mencicipnya, dan rasanya terlalu asin, aku takut mas Harry memakannya, karena itu pasti tidak baik untuk kesehatan bukan?” Jawab Kinanti dengan menundukkan kepala sembari memainkan kedua jarinya dengan geram. ”Astagaaa…bekal itu yang kamu kawatirin?” Tanya Harry menahan tawa dengan menutup bibirnya. Dia merasa gemas melihat Kinanti menganggukkan kepala. ”Iya, Mas. Maaf, ya, Mas…” sahutnya lagi. ”Heii…mana mungkin aku sebodoh itu, memaksa makanan yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN