Beberapa hari setelah kehadiran Vanya di rumah Kinanti, Meski jarang di bawa ke kamar Kinanti, tapi Kinanti mengetahui jika anak itu masih berada di rumah megah miliknya. “Niss…” Panggil Kinanti ketika sang pengasuh ingin meninggalkan kamarnya dengan membawa baki bekas makanan di tangannya. ”Iya, Nyonya…” sahut Nissa menghentikan langkahnya dan menoleh. ”Aku melihatmu sangat bersemangat akkhir-akhir ini. Terimakasih, ya, Niss…” ucap Kinanti menyindir sang pengasuh yang sekarang semakin tampak riang sejak kedatangan anak yang akan di adopsi oleh dirinya. ”Ahh! Nyonya bisa aja…” Nissa menunduk dengan senyum malu-malu. ”Beneran. Mungkin kamu bahagia banget ada di dekat Vanya. sampai-sampai Vanya terlihat sangat mirip dengan kamu, loh…” sahut Kinanti tiba-tiba dan Nissa menatap dengan mata