"udah! Gue gak pa-pa" Raja mengeryitkan keningnya. "Maksud lo apaan?" Kamerun menghembuskan nafasnya kesal,lalu melepas tangan Raja yang sedari tadi masih anteng dibahunya. "Gue udah gak pa-pa,jadi lo bisa lepasin gue." Dengan cepat Raja menarik tangannya lalu berusaha mencari objek untuk dipandang,ia tidak ingin Kamerun melihat wajah merahnya. "Iya-iya. Yaelah! Bukannya makasi udah gue tolongin." Kamerun lagi-lagi mendengus. "Ini juga karena lo! Cobak kalo gue gak kenal sama lo! Lo pada pasti cewek itu gak bakal bully gue." "Jadi lo nyesel temanan sama kita orang?" Raja sedikit tersinggung dengan ucapan Kamerun barusan. "Gak lah! Gue malah bersyukur dan terimakasih banyak kepada kalian semua! Dan lagi gue udah biasa dibully jadi kalian tenang aja." Kamerun merasa bersalah deng