"tuan kenapa kau menarikku sekencang ini?" Kamerun mengusap pergelangan tangannya yang terlihat memerah. "Maaf!" Marcus mengusap wajahnya dengan sangat kasar lalu kembali menatap Kamerun. "Sebaiknya kau cepat pergi dari sini! Saya tidak mau Raja kembali berfikir yang tidak-tidak tentang saya." Kamerun tahu apa yang tengah dirasakan oleh tuan besarnya. "Baik tuan dan maaf jika kehadiran saya membuat tuan besar dan tuan muda sering cekcok." "Tidak masalah." Marcus segera meraih tas Kamerun yang berada didalam walkin closet lalu memberikamnya kepada Kamerun. "Cepatlah kamu pulang,hari ini tidak usah bekerja. Nanti asisten kepala akan mengantarmu lewat pintu belakang dan ingat kau tidak usah berbicara apapun. Aku tidak ingin semua menjadi rumit." "Baik tuan!" Saat Kamerun akan melangka