"Ayah sudah mau berangkat?" Nana tiba-tiba muncul dari arah belakang. Melangkah menghampiri Takeru yang tengah bersiap menata beberapa barang di motor. Tidak biasanya gadis itu bertanya. Meski awalnya terkejut, Takeru mengangguk mengiyakan. "Ya. Ayah harus ke toko," ucapnya tanpa mengalihkan pandangan pada tali yang sedang diikat. Untuk beberapa detik, Nana terdiam. Ia seperti tengah ragu akan sesuatu. Hingga setelah menimbang sebentar, akhirnya kembali berucap, "Apa aku boleh ikut?" Mendengar itu, Takeru terhenti. Pertanyaan putrinya barusan mampu membuatnya berbalik meninggalkan ikatan yang belum kuat. "Kau mau ikut ayah?" Ia bertanya memastikan. Nana langsung mengangguk, walaupun tidak ada lagi kalimat yang terucap. Tentu, itu adalah hal yang cukup mengejutkan bagi Takeru. Namun d