"Nana ... menurutmu bagaimana jika meneruskan sekolah ke SMP di perbatasan," ucap Takeru mengawali pembicaraan, "di sana cukup bagus untuk anak pintar sepertimu," lanjutnya. Bintang sudah hadir di tengah Takeru dan Nana. Usai pergi dari makam, pria itu memutuskan untuk membawa putrinya berkeliling, hingga akhirnya berhenti di taman sembari menunggu bus terakhir datang. Nana menatap jutaan bintang yang tersebar, ia sudah menyadari jika sang ayah akan menyinggung masalah ini, meski gadis itu tidak terlalu menduga malam ini waktunya. Untuk beberapa detik, Nana hanya bergeming. Memandang ke atas, memikirkan bagaimana cara menerima semua yang sudah terlanjur terjadi. Hingga akhirnya, gadis itu tersenyum simpul. "Aku dikeluarkan dari sekolah, ya?" tanyanya, masih lekat menatap langit kelam d