Perkembangan Zaman

1064 Kata

Bulan menggantung di tengah kelamnya langit. Malam sudah menyergap, menyisakan hening yang perlahan menyelinap. Terlebih, untuk sepasang ayah dan anak yang terus memberi jeda di depan meja makan. Hanya membiarkan sendok dan piring yang saling beradu, sementara mulut mereka sibuk mengunyah tanpa ingin bertukar kata. Ya, tetapi memang hal ini yang kerap terjadi. Jika Takeru tidak memulai pembicaraan terlebih dahulu, Nana tidak akan pernah mengawalinya. Malam ini, pikiran Takeru memiliki kesibukan yang lebih daripada sekedar untuk berbincang atau melontarkan pertanyaan basa-basi pada gadis di depannya. Tentu saja, apalagi jika bukan memikirkan cara bagaimana membalas surat cinta dari pemilik pasar yang ia terima pagi tadi. Tenggat waktu p********n yang diberikan hanya berjarak satu pekan da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN