Takeru langsung bergegas memeriksa lemari penyimpanan di dapur. Begitu bangun, sesuatu yang ia tuju adalah makanan yang semalam sengaja ditinggalkan untuk Nana. Apakah gadis itu makan atau tidak, itulah yang Takeru pikirkan. Dibukanya pintu lemari dengan cepat. Beruntung, pria itu menghela napas lega setelahnya. Sepertinya apa yang ia khawatirkan tidak terjadi. Ya, makanan di dalam piring sudah berkurang, meski tak banyak, tapi setidaknya Nana memakan sesuatu tadi malam. Setelah memastikan hal itu, Takeru beralih pada sebuah nasi kepal yang ia keluarkan dari dalam lemari pendingin. Onigiri yang dibeli kemarin harus dihangatkan lebih dulu sebelum dimakan. Selesai di perapian, ia bergegas menuju kamar sang anak yang masih tertutup rapat. Diketuknya pintu dengan pelan. "Nana. Ayah akan per