Takeru hanya bisa membeku. Pengakuan yang Nana ucapkan, benar-benar seperti musim dingin yang membekukan apapun, bahkan kepala pria itu. Ia tak bisa berkata, seolah susunan abjad di dalam otak menguap hingga tak tersisa. Gadis itu, benarkah ia mengucapkan kalimat yang barusan Takeru dengar? Hanya perlu beberapa detik saja bagi pria itu untuk terpaku. Namun butuh waktu yang cukup lama agar mengambang dari hal itu dan tersadar, bahwa putrinya baru saja menyampaikan hal yang selama ini sama sekali tidak pernah ia pikirkan. Tentang bagaimana sulitnya tumbuh tanpa ibu, terlebih dengan kondisi ekonomi yang terbilang selalu kurang. Pasti sangat sulit untuk anak seusia Nana. Sejauh ini, pria itu hanya memikirkan tentang sulitnya menjadi ayah tunggal. Mencoba melakukan yang terbaik untuk Nana, te