Bully

1131 Kata

"Nana! Tugas matematika sudah dikerjakan belum?" Yuki, gadis itu mendatangi Nana yang baru saja menyandarkan tubuh di atas kursi. Jika Yuki sudah datang sepagi ini, jelas sekali karena ingin menyalin tugas, tidak ada alasan lain. Nana menghela napas panjang. Tidak rela rasanya menyerahkan jawaban begitu saja. Lagipula ia juga berpikir semalam, tidak sekedar menulis dan soal selesai dengan sendirinya. Nana masih bergeming, tak berniat menimpali, atau sekedar memberikan jawaban pada siswa yang malas mengerjakan. "Heh!" Namun Yuki kembali menggertak, "jangan mentang-mentang kamu pintar, ya. Sini, kamu pasti sudah mengerjakannya, kan?" ujarnya, seraya merampas paksa tas milik Nana. Mendapati hal kasar seperti itu, naluri membela diri Nana muncul. Dengan cepat ia mencegah tangan Yuki yang h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN