Pertengkaran berakhir di ruang konseling. Entah siapa yang berani melapor, tapi kini kedua siswa yang saling berkelahi sudah berhenti, duduk manis di hadapan guru pembimbing. Nana duduk dengan rambut yang sudah kusut. Sementara Yuki, ratu drama terus saja memegang pipi. Keduanya saling terdiam, meski sesekali saling melirik, membunuh dengan tatapan. Di hadapan mereka, seorang lelaki dengan kumis tebal menghela napas panjang. Ya, dia adalah guru pembimbing yang bertugas mengurus siswa bermasalah. Tentu saja untuk kasus Yuki dan Nana ini. Ditatapnya dua gadis secara bergantian. Sebenarnya ia sudah sering menangani Yuki yang berkelahi dengan siswa lain, dan keputusan yang ia ambil tetap sama, membela cucu dari pemilik sekolah atas dasar keamanan jabatan, tentu saja. Namun kali ini, bukan