"Menurutmu ... bagaimana hasil ujianmu?" Takeru mengawali pembicaraan di sela persiapan menaiki kendaraan. Ia hanya ingin berbasa-basi, karena apapun hasilnya nanti, pasti putrinya sudah melakukan yang terbaik. Akhir pekan datang lebih cepat dari yang mereka duga. Itu berarti, sudah saatnya bagi Takeru untuk memenuhi dua surat yang ia terima beberapa waktu lalu. Satu terkait penutupan sewa ruko, dan satu lagi tentang pengambilan hasil pembelajaran selama satu semester di sekolah Nana. Gadis itu hanya terdiam. Setelah memasang helm, ia mau menjawab, "Kurasa tidak sebaik sebelumnya," ucapnya, mengandung candaan tapi terdengar serius jika Nana yang berkata. Mendengar itu, mata Takeru membulat. "Benarkah? apa kamu mengalami kesulitan di sekolah?" tanyanya tak percaya. Namun dengan cepat pu