Tawaran

1053 Kata

Nana menarik napas dalam berkali-kali sebelum ia turun dari atas motor. Berat rasanya melangkah di atas alas sekolah yang menyisakan luka untuknya. Sebenarnya tidak masalah atas pembullyan yang ia terima selama ini. Hanya saja entah mengapa ada perasaan tidak enak setelah kejadian yang dibesar-besarkan dengan Yuki beberapa waktu lalu. "Tenang saja, tidak usah khawatir." Namun Takeru segera mengerti apa yang tengah dirasakan putrinya. Dengan senyum simpul, ia mencoba menenangkan Nana. Gadis itu masih bergeming, meski setelahnya tetap turun dan mengekor sang ayah menuju ruang tata usaha. Mereka perlu mendapatkan surat sebelum ditandatangani oleh kepala sekolah. Seperti dugaan, tidak sedikit dari pasang mata yang memandang mereka dengan tatapan sulit diartikan. Mungkin beberapa iba meliha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN