⌘ Bab 12 ⌘

2257 Kata

"Bergerak atau kuledakkan kepalamu!" Ucap Kanaya sambil mengacungkan revolver di tangannya tepat ke arah pria yang mengenakan setelan jas tersebut. Karena posisi duduknya membelakangi Kanaya, dia tidak bisa melihat wajah pria yang kali ini sudah mengangkat kedua tangannya usai diperintah oleh Kanaya. Sambil mengacungkan moncong revolver miliknya, Kanaya melihat sekeliling tempat itu. Ruangan itu tidak terlalu besar tapi cukup nyaman dengan sebuah jendela yang tertutup korden kedai berwarna putih, di sana juga ada sebuah lemari es, satu set sofa, coffee maker lengkap dengan cangkirnya, beberapa layar monitor yang hampir semuanya memperlihatkan keadaan di sekitar gudang tua yang berada di tengah ladang gandum itu, termasuk proyeksi dari cctv yang berada di dalam ruangan penyimpanan barang-b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN