Episode 22 : Karena Mereka Bukan Kita

2762 Kata

Sesampainya di rumah, Arunika tidak tahu bila diam-diam, Wiwin masih memperhatikannya. Sebab, yang Arunika perhatikan adalah sang mamak yang tak hentinya mengumbar senyum sambil memperhatikan kantong belanja berisi pakaian yang Arunika belikan. Sesekali, ibu Ningsih memang tetap membalas setiap pertanyaan yang Dika mulai, tapi kebahagiaan itu tampak nyata walau ibu Ningsih melakukannya secara diam-diam melalui senyum yang begitu tipis. Kini, ibu Ningsih sampai mengemban Dika yang seketika tertawa lepas karena terlalu bahagia. “Janji, nanti sore kita main layang-layang, yah, Nek!” seru Dika menagih janji ibu Ningsih sesuai obrolan yang baru saja mengikat kebersamaan mereka. Dika berangsur menyodorkan kelingking tangan kanannya pada sang nenek. Awalnya, ibu Ningsih meniup sambil mengelus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN