KAYLA pasti sudah sangat sinting ketika ia mencium bibir Brooklyn. Ia sadar betul bagaimana reaksi Brooklyn terhadap dirinya. Brook mengerang kecil, erangan yang berhasil membuat darah Kayla semakin menderu hebat. Atau, Brooklyn lah yang memang hebat? Oh, Kayla memang jatuh cinta pada pria itu. Namun, membayangkan seintim ini bersama Brooklyn? Jujur, ia tidak berani.Hangat napas Brook menyadarkan Kayla ia memang sedang bersama Brooklyn. Ini bukanlah khayalan konyolnya, atau imajinasi liar yang selama ini memenuhi otak cerdasanya. Sentuhan Brook di punggungnya serta lidah pria itu yang terus menerus menggodanya dengan begitu lihai, membuat Kayla ingin memiliki pria itu seutuhnya. Ya, memiliki Brook untuk dirinya sendiri. Lalu, kenangan tiga bulan lalu, ketika Brook membentaknya