-Mas aku lembur sampai jam sembilan. Kamu pulang dulu saja ya. Tidak perlu menjemput. Aku naik taksi saja.- Itu pesan yang dikirimkan oleh Saki setelah Sakha memintanya untuk lembur. Sesungguhnya suasana hatinya sedang sangat buruk, sejak makan siang tadi dan bertemu mama mertuanya. Bukan makan siang karena Saki tidak sedikit pun menyentuh makanan bahkan minumannya, lebih tepatnya bertemu untuk dihina. Namun dia harus tetap profesional. Bagaimana pun dia membutuhkan pekerjaan ini, dia mencintai pekerjaannya tidak peduli orang-orang menganggap rendah pekerjaannya. -Aku tunggu di kafe seperti biasa ya. Jam tujuh aku pesankan makanan ya, Ki.- Itu balasan Dipta yang membuat air mata Saki menetes lagi padahal sejak tadi berusaha dia tahan, Dipta semenjak melakukan kesalahan itu semakin pe