Elina masih berada di dalam ruangan Axel meskipun di usir beberapa kali. Gadis itu melihat Julian dari jauh-berjalan mondar-mandir. Raut kecemasan terlihat jelas di kedua matanya. Daniel yang melihat Elina menghela nafas panjang. Meskipun pria itu tak tahu kebenarannya, pasti bukan gadis tersebut yang berniat mencelakai Julian. Kenapa bisa berasumsi demikian? Karena Daniel tahu bahwa Elina adalah gadis yang sangat baik. Ketika Albert keluar dari ruangan, Elina langsung menghampirnya. “Bagaimana keadaan Tuan Julian?” Albert tersenyum, “Untung saja rancunnya tidak berbahaya. Hanya saja beliau harus istirahat untuk beberapa hari.” Pria itu menelisik mimik wajah gadis yang ada di depannya. “Aku tahu, kau tak akan berbuat sejauh itu, tapi tidak dengan Axel.” Elina mengangguk, melirik ke