Haruskah Daniel marah, atau membenci Tuhan. Di antara hari yang sial, hari ini adalah hari yang paling sial. Pria itu butuh Axel, atau Elina sekarang. Hanya itu yang berada dibenaknya. Jika berhadapan dengan Julian, otak Daniel mendadak tumpul. Kenapa? Karena ia takut, takut akan kekuatan intimidasi dengan si pria tua yang sialnya amat tampan. Meskipun memasaku hampir kepala lima, kadar ketampanan Julian tetaplah sama, rahang tegas, dan kokoh. Di tambah dengan serabut-serabut hitam berpadu putih yang menghiasi dagunya. So, kata yang terucap dalam hari Daniel ada Damn it, ia kalah telak dengan ketampanan itu. Lihat saja, gadis yang tengah masuk sambil membawa berkas. Dan ia terlihat malu-malu kucing, tak lupa gerakan sensual yang begitu kentara. Come on, dude. Daniel lelah, lelah karena