Axel dan Elina masih dalam kondisi saling tatap satu sama lain. Mereka terlihat sibuk dengan pemikiran masing-masing. Elina masih tidak mengira kalau statusnya akan berubah dalam waktu yang relatif singkat, seperti rool coster.
Akan tetapi jika status saja mudah naik-turun, pasti ada konsekuensi dibalik itu semua. Semisal, ia bekerja sebagai asisten pribadi Axel. Yang ada malah dirinya menderita harus bertatap muka selama selama dua puluh empat jam setiap harinya.
Apalagi, Axel adalah pria aneh sedunia yang sulit ditangani. Tidak, Elina tak akan mau jika hidup terkengkang dalam tempurung kura-kura sang CEO yang sangat dingin dan introvert itu. Dirinya harus menolak pekerjaan itu secara halus.
“Maaf, Tuan. Dengan segala hormat, Saya kurang pengalaman.” Elina tersenyum sopan sambil ter
