Ben mengerjapkan matanya beberapa kali, sepertinya ia tidur sangat panjang, ingatannya mengarah kepada Evalinda yang terkejut melihatnya pingsan, setelah itu ia tidak tahu lagi apa yang terjadi, Ben memijat pelipis matanya beberapa kali, meski kepalanya masih sangat pusing, napasnya pun belum sepenuhnya baik-baik saja. Ben menoleh dan bersyukur, ia di klinik Levin—temannya. Jadi, tidak ada yang harus ia khawatirkan. Ben hendak bangkit dari duduknya, namun sesuatu seperti menahan dirinya, Ben menoleh dan melihat Evalinda tengah tertidur disampingnya, dengan posisi duduk dengan kepala ia baringkan di samping Ben. Ben menautkan alisnya dan menghela napas halus, ternyata yang menemaninya semalaman adalah Evalinda, ia jadi tidak enak, ketika Evalinda harus menemaninya dan sudah pasti Levin m