Rasa panas dari tubuh Jeslyn membuat Kern sedikit tersentak. Namun, hal itu tidak membuat Kern melepaskan pelukannya pada Jeslyn yang masih terus menggigil dan mengigau. Dalam diam di kesunyian malam, Kern menatap wajah Jeslyn lamat-lamat, begitu dekat dan penuh kebisuan dengan berbagai pertanyaan yang memenuhi otaknya. Wanita yang kini berada dalam pelukannya, yang telah menjadi istrinya, yang selalu ia sakiti di setiap kesempatan. Dengan suasana yang sangat intim itu, Kern seolah mengingat semua hal yang telah ia lakukan untuk menyakiti Jeslyn. "Sebenarnya apa yang kulakukan? Ini bukan diriku. Kern, please, back to earth. She's the women who killed your Audrey." Kern menggumam dengan raut bingungnya. Benar-benar tidak mengerti kenapa dirinya harus bersusah payah berusaha untuk merawat