Di tengah keriuhan pusat perbelanjaan, Shaka dan Jana berjalan berdampingan, menjelajahi rak-rak perlengkapan bayi seperti yang mereka janjikan setelah pulang dari Stasiun One TV. "Bagaimana kalau yang ini?" tanya Shaka sambil menunjuk baju bayi berwarna pink. Jana mengerutkan kening. "Boleh, tapi kenapa warnanya pink? Kita belum tahu jenis kelaminnya." Shaka tersenyum lembut. "Ya, tidak apa-apa. Sekarang tidak masalah apakah bayi kita nanti perempuan atau laki-laki dengan warna baju." Jana memukul pelan bahunya Shaka. "Mana bisa kaya gitu." ujarnya keki. Shaka menggenggam tangan Jana yang memukulnya dengan nakal. Jana terkejut sejenak namun kemudian menerima genggaman hangat itu. Pandangan mereka bertemu, mata Shaka penuh dengan kelembutan saat menatap wajah indah Jana. "Kalau begit