Pada akhirnya, Jana pulang bersama Aksa. Laki-laki itu begitu ngotot ingin membawanya pulang, membuat Jana tidak punya pilihan selain menurutinya. Aksa tampak begitu tegas, seolah ada sesuatu yang mendesak di balik sikap kerasnya malam ini.
Malam itu terasa hangat, di luar sana banyak mobil yang mengular, membuat jalan raya penuh dengan lampu-lampu kendaraan yang berkerlap-kerlip. Cahaya kuning dan merah dari lampu rem serta lampu jalan menciptakan pemandangan kota yang indah dan sibuk.
"Berapa bulan kandungan kamu?" tanya Aksa, suaranya memecah keheningan di antara mereka, terdengar tenang namun penuh perhatian, sementara tangannya tetap mantap memegang kemudi.
Jana menunduk, menatap perutnya yang mulai berisi. "Sudah hampir empat bulan," ujarnya dengan suara pelan, penuh perasaan camp
