Perempuan Hamil Yang Cantik.

1556 Kata

Fajar menyingsing, langit perlahan berwarna keemasan. Dalam keheningan pagi yang masih terbungkus kabut tipis, Shaka melangkah ringan menuju apartemen perempuan itu. Setiap jejaknya berbisik dengan lembut di lorong, seolah tak ingin membangunkan tidur kota yang masih terlelap. Dengan kunci yang telah lama diserahkan padanya, pintu terbuka tanpa derit. Di dalam, kehangatan rumah menyambutnya, menyelimuti setiap sudut dengan aroma kenangan dan cinta yang tumbuh dalam diam. Shaka menuju dapur, tempat segala cerita bermula. Tangannya terampil menyiapkan sarapan; telur yang digoreng dengan sempurna, roti panggang yang harum, dan segelas jus jeruk yang segar. Setiap gerakan penuh perhatian, seolah ia menulis puisi cinta di udara. Di kamar, Jana masih terlelap. Wajahnya yang tenang, tersapu cah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN