Pertemuan Jana Dan Abumanyu.

1585 Kata

Jana terdiam di sudut kamarnya, memandangi cincin yang terletak dalam kotak beludru hitam, hadiah dari Aksa. Cahaya lampu yang redup memantulkan kilauan lembut dari permata di cincin itu, membuat hati Jana bergolak dengan perasaan yang sulit diuraikan. Ada kesedihan yang mendalam, kerinduan yang menusuk, dan kebingungan yang tak kunjung reda. Mengapa Aksa memberikan cincin ini? Apa yang sebenarnya diinginkannya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di benaknya, seperti angin yang tak henti berhembus. Namun, meskipun hatinya dipenuhi oleh keraguan, ada kehangatan yang merayap perlahan, menenangkan kegelisahan yang merajai. Melihat cincin itu saja sudah cukup untuk membuatnya merasakan kehadiran Aksa, meski hanya dalam bayangan. Malam ini, Jana tahu dirinya tak akan bisa tidur lelap. P

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN