"Apa! Kamu telah menghamili anak orang! Dasar anak tidak tahu diri!" suara Abimanyu meledak dalam kemarahan yang meluap-luap, membuat seluruh ruangan bergetar. Wajahnya merah padam, urat-urat di lehernya menegang. Mendengar tuduhan itu, Shaka merasa dadanya terhimpit. Ia tak pernah melihat ayahnya semarah ini. Abimanyu mengambil bantal di dekatnya dan memukul Shaka dengan membabi buta. Setiap pukulan bantal itu seakan membawa beban kemarahan dan kekecewaan yang tak terkatakan. "Pah! Dengerin dulu, Shaka," Shaka berusaha menahan serangan bantal itu dengan kedua tangannya. "Dia punya suami!" Kata-kata itu membuat Abimanyu semakin berang. "Jadi kamu mau menikahi istri orang! Dasar anak kurang ajar!" Teriakannya menggema, penuh dengan kemarahan yang makin memuncak. "Ya ampun, Papah, bukan