Latihan kali ini terasa berbeda dengan biasanya. Terlihat bagaimana diantara tatapan mereka. Aksa kadang kadang menatapnya dalam membuat Jana, mengerjap bingung. Ada sesuatu yang mendebarkan di dalam dadanya. Membuatnya panas dingin dengan wajah nya yang memerah. "Bagaimana? apa kamu sudah merasa tenang?" Aksa. "Tenang kenapa, Pak?" Tanya Jana dengan tangannya yang masih memegang scripnya. Aksa mendekat dan berdiri tepat satu langkah dari perempuan itu. "Serena enggak akan lagi mengganggu kamu." ujarnya. Jana tersenyum tipis. Ini perasaannya saja, atau memang ini lah yang terjadi. Aksa begitu lembut sikapnya hari ini, tatapannya begitu instens dan senyumannya begitu manis. "Oh, terima kasih, Pak. Saya sungguh merasa enggak enak, karena saya hubungan bapak dengan nona serena jadi m