DERITA RAYYAN

1682 Kata

"Seorang napi kabur dari selnya. Aku yakin dia sedang sangat menderita, sehingga ia berada di sini dan menemui istriku!" Aksa berkata dengan suara yang tegang, menggenggam tangan Jana seolah-olah ia bisa melindunginya dari semua kegelapan dunia ini. Matanya yang tajam menyapu wajah Rayyan dengan kebencian yang tertahan, menuduh tanpa ragu, seolah-olah kata-kata itu cukup untuk menembus jiwa lelaki di hadapannya. Rayyan hanya terdiam, menahan kemarahan yang mendidih dalam dirinya. Kedua tangannya mengepal erat, jari-jarinya gemetar di sisi tubuhnya. Tatapannya terpaku pada Jana, yang tampak begitu nyaman berada dalam pelukan pria lain—pria yang seharusnya tidak pernah bisa menggantikan tempatnya. Hatinya bergemuruh, dipenuhi oleh emosi yang berbaur antara dendam dan keinginan untuk merebut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN