Beberapa hari berlalu dimana Yudha menemukan Naura dibawah guyuran hujan, selama itu pula Naura masih dalam pikiran kalut. Saat ini ia masih meringkuk di atas tempat tidur kecilnya, memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Memejamkan matanya ia justru teringat hari dimana dengan beraninya ia memeluk Aksa. Wajahnya kembali terasa panas, ia menggelengkan kepalanya berharap pikirannya tentang waktu itu menghilang. Dengan segera ia bangun dari tempat tidur, mengambil tas selempangnya dan pergi ke suatu tempat. Semua tak akan pernah selesai jika ia hanya diam. Ia harus mencari kebenarannya, mendengar bukan hanya dari sebelah pihak saja. Langit telah berwarna jingga kala ia melangkahkan kaki rapuhnya masuk ke dalam rumah.“Aku pulang ….” ucapnya pelan dan tak mendapat jawaban. “Kukira