“Aihhhsss, sial!” Natasha mengumpat ketika melihat batu kecubung dari paranormal telah dibuka oleh Andi. Batu itu tergeletak di samping kepala Andi yang terlelap pingsan di meja. Suara langkah kaki berderap masuk, dari semerbak parfumnya, Natasha sudah bisa menebak kalau yang datang adalah Nicholas. Cepat-cepat ia memungut batu serta kantong hitam untuk disembunyikan dalam saku blazernya. “Andi kenapa?” tanya Nicho melihat asistennya seperti sedang tertidur. Jangan-jangan memang ketiduran. Nicholas menggeleng tak yakin, sebab tidak biasanya Andi seceroboh itu. “Dia sakit?” “I-iya, dia tadi bilang nggak enak badan.” Panik, Nicholas segera menghampiri Andi untuk memeriksa kondisinya. Namun Natasha buru-buru menghadang. “Biar gue aja yang urusin dia, gue akan bawa dia ke rumah sakit atau