Dua puluh tiga

1520 Kata

Abi bukan anak indie yang suka menikmati senja dengan secangkir kopi, seperti yang selalu menjadi bahan guyonan teman di kelasnya. Ia juga tidak pernah mengerti dengan keindahan senja seperti yang sering digaungkan orang lain. Dia hanya menatap dalam diam pergantian dari sore ke malam itu. Dia menyaksikan sinar matahari yang perlahan hilang dan digantikan langit gelap yang kian pekat. Sejak kecil hening sudah menjadi teman baiknya. Jika ayahnya tipe orang yang pendiam, Abi jamin dirinya akan lupa segala jenis kosa kata. Untungnya semenjak ia mengalami trauma, Abi malah lebih banyak menghabiskan waktu untuk sekedar mengajak Abi bermain atau menceritakan dongeng-dongeng. Bara juga dulu tidak pernah membiarkan Abi sendirian. Saat Abi kecil, kalau Wati harus pulang ke Jogja maka Bara akan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN