“Pelan-pelan, Felora...” suara itu tepat berada di belakang tubuhnya. Berada di ruangan khusus. Sudah hari kedua Felora mulai melatih otot kakinya untuk berjalan lagi. “Kakiku masih terasa lemas, dok...” beritahunya, saat di gerakkan rasanya berat dan tidak berdaya. Ternyata benar-benar semua badannya juga terasa lemas itu nyata. Berbaring selama tiga bulan membuat ia hampir lupa cara berjalan, seluruh tubuhnya sangat kaku. Ia jadi seperti yang berlatih baru bisa jalan lagi. "Felora, pelan-pelan saja!" Samudra segera memegangi bahunya. Menghalau Felora jatuh, sebab terlihat tidak seimbang. Felora menoleh, beradu tatap sejenak kemudian Samudra tersenyum. “Mau istirahat dulu?” “Istirahat terus dari tadi, nanti aku tidak ada kemajuan-kemajuan.” Keluhnya menolak usulan dokternya. Sam