“Ada apa, Bang?” tanya Winda yang ingin tahu alasan Hikam melarangnya bertemu Ratri. Dia sendiri sebenarnya sangat jarang bertemu mama Dinar itu, juga tidak pernah berbicara dengannya. “Jika aku mengatakan jangan, kamu turuti saja,” jawab Hikam dengan suara beratnya yang dalam. Winda menelan ludahnya kelu, dia tidak pernah melihat Hikam segusar sekarang. Hikam menepuk-nepuk lengan kirinya seakan mengusir sesuatu dari dirinya. Winda berpikir ada yang dilihat Hikam dari diri Ratri yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata, dan dia memilih bungkam tidak bertanya. *** Dinar sangat geram, merasa kurang berhasil menciptakan kebencian dalam diri Keenan terhadap Winda. Terlebih setelahnya, Keenan tidak berucap pamit kepadanya, dan langsung saja mengajak keduaorangtuanya untuk segera pergi d