Krisna menghela napas panjang setelah mendengar pengakuan Rara tentang keterlibatannya dalam penyebaran fitnah terhadap Winda dan dirinya. Dia kembali mengingat kejadian luar biasa, di mana saat itu perusahaan sebesar Rubiantara ikut terkena imbas, akibat fitnah yang tertuju ke salah satu petinggi mereka, dan sempat pula mengalami penurunan, walaupun masih dalam skala yang sangat kecil. Saat itu Krisna harus mengerahkan pikiran, tenaga serta emosi, untuk membantah berita itu. Setelah menghadiri konfersi pers, Krisna ternyata tidak berhenti sampai di situ. Begitu banyak pesan yang masuk ke kontaknya, menanyakan dan memastikan fitnah itu. Krisna menatap kepala Rara yang tertunduk di hadapannya, dan dia cukup tertegun. Rara benar-benar runtuh dan penuh penyesalan. Tiba-tiba saja Krisna me