[33]

1296 Kata

“Ada yang memberatkan selama kegiatan karantina?” tanya Andrew sembari menyesap kopinya. Sejak pesangannya datang, gadis yang ada di depannya ini tampak menikmati dengan lahap. “Tidak ada,” sahut Giselle masih berfokus dengan makanannya. “Pelan-pelan.” Andrew mengulurkan tisu agar Giselle tak kerepotan kala menyadari ada potongan cokelat yang menempel di sudut bibirnya. “Tethimaa hahih.” Giselle tak peduli jika Andrew memberi tatapan heran juga jijik karena tingkahnya barusan. ia juga tak perlu menutupi bagaimana tingkah kekanakannya di depan pria ini. untuk apa? Lagi juga ia tengah menyamar kan? Tak ada pengunjung di sini yang akan mengenalinya. Meski pengunjung coffe shop ini bisa terhitung jari, tapi tetap saja Giselel harus memasang sikap waspada. Siapa tahu ada tangan usil yang m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN