“Kau benar-benar akan keluar?” tanya Harvey sekali lagi. Memindai sosok gadis yang masih bersiap dengan cardigan dan tatanan rambutnya. “Iya. Aku harus mengucapkan terima kasih secara langsung atas kebaikannya semingguan ini. kau tahu, dia penyuplai terbesar camilan kita.” Giselle terkikik geli mengingat barang kiriman dari pria yang masih membuatnya bersikap waspada. Ia juga butuh mengonformasi secara langsung, apa maksud dan tujuan pria itu dengan hadiah yang masih bisa dinikmati Giselle ini. Termasuk buket bunga yang hampir setiap hari berganti jenis. “Tapi apa kau tak terlalu mencolok dengan penampilan seperti itu?” Harvey masih memberi tatapan sangsi lantaran penampilan temannya ini. tanpa Harvey sadari, hubungan mereka berkembang pesat. Tak ada yang bisa menahan kedekatan mereka