“Sepertinya pembicaraanmu seru,” kata Giselle dengan mata berbinar menatap piring yang diberikan Harvey padanya. Muffin cokelat buatan pastry hotel Ford adalah yang terbaik. Mungkin karena ia tak punya pembanding lantaran jarang menyentuh cake berbentuk unik dan menggiurkan ini. “Kau seperti melihat harta karun, Giselle.” Harvey terkekeh. Ia pun mengambil duduk di samping Giselle dan bersandar nyaman. Bayang teduh dari pepohonan di sekitar mereka memang membuat suasana hati yang tadi buruk, perlahan menghilang dan terganti dengan lebih baik lagi. “Muffin di sini yang terenak.” Giselle tak peduli dibilang kekanakan hanya karena kue cokelat, tapi ketahuilan, mengonsumsi penganan manis seperti ini bisa membuat moodnya jauh lebih baik. kedatangan dan obrolan Charlotte menjatuhkan moodnya di