Aku masih menatap Maria dengan mata berbinar, sulit untuk menyembunyikan kegembiraan ini saat bertemu kembali dengannya setelah sekian lama. Tetapi tak disangka-sangka Maria malah melepaskan tanganku dengan paksa dan mengangkat tangannya untuk menampar wajahku. Plak! Aku terkejut sesaat oleh tamparan keras Maria di pipiku. Masih tercengang, aku memegang pipiku yang baru saja ditampar olehnya. Aku masih mematung dan menatapnya tidak percaya. Sementara Maria menatapku dengan penuh kebencian. “Dasar binatang!” makinya. Aku tertegun dan bingung atas apa yang sedang terjadi. Maria melangkah pergi meninggalkanku dan memasuki mobilnya yang mulai distarter lalu melaju, dan mereka hilang dari pandanganku. Hingga mobilnya menjauh, aku masih tetap berdiri di sana dan terpaku. Apa maksudnya Mari