Begitu aku memasuki Marygold Club, aku langsung merasakan suasana yang berbeda ala klub kelas atas. Klub tersebut didekorasi dengan begitu megahnya sehingga membuat orang-orang yang memasukinya merasa seperti di surga. “Bos.” Seorang wanita penyambut tamu berkaki jenjang yang berdiri di depan pintu dengan mengenakan gaun panjang berwarna merah menyapaku dengan suara yang lembut dan manis. Di pintu masuk klub, seorang resepsionis cantik yang berdiri di sana tersenyum dan menanyakan jenis pelayanan yang kuinginkan. Aku pun menjelaskan maksud kedatanganku. “Apakah Anda adalah Bos Ray?” tanyanya. Aku mengangguk-angguk sambil menjelaskan bahwa aku bukanlah bos. Dia malah tertawa kecil dan berkata bahwa Tuan Wira sudah memintanya untuk mengantarku. Aku pun mengikutinya. Diam-diam aku mera