Setelah memberi tahu manajer yang bersangkutan bahwa aku akan mengurusnya, aku pun berjalan ke hadapan Mbak Eri. Karena saat itu aku seorang diri, aku merasa sedikit takut ketika melihat orang-orang yang dibawa olehnya. “Mbak Eri, bisakah Anda tidak mengatakan hal itu di sini untuk menjaga reputasi saya?” Aku mencoba meyakinkan Mbak Eri agar dia sudi untuk menjaga martabatku. Jika sampai dia menyebarkan masalah yang terjadi di klub Ari, reputasiku akan hancur dan ke depannya akan sulit bagiku untuk dapat berbaur lagi dengan orang-orang di Marygold Club. Aku melihat Mbak Eri yang kini sedang tersenyum. Namun, senyumnya sangat sinis, seakan memiliki maksud tersembunyi. “Ray, kau sungguh tidak tahu malu. Untuk apa kau menjaga martabatmu? Waktu itu saat kau bercinta dengan wanita lain tanp