siasat licik

696 Kata
Malam itu,alexander tak dapat memejamkan matanya.Dia masih teringat ucapan salmandor dan lucios.Bagaimana mungkin dia akan tega melenyapkan wanita yang dia cintai.Tetapi jika dia membiarkannya hidup,sama saja memelihara monster.Alexander tidak bisa berfikir jernih lagi dan akan menyerahkan keputusan itu pada salmandor.yang selama ini menjadi penasehat terbaiknya.Ucapannya tak pernah meleset dan salah. Alexander bergegas menemui salmandor diruang pribadinya untuk menyerahkan keputusannya. "Ada apa yang mulia,malam malam datang kemari?". salmandor sedikit heran. " Ini tentang quel". jawab alexander menatap salmandor. "Baik,katakan apa yang ingin yang mulia saya lakukan". jawabnya. " Aku sangat mencintainya,aku tidak mungkin melenyapkan dengan tanganku sendiri,aku serahkan padamu".Ucap alexander "Baik,akan saya lakukan".Salmandor membungkuk. Alexander mengakhiri ucapannya lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan salmandor.Sesaat dia tertegun melihat pintu kamar quel.lalu membuka pintu dan menatap quel dan putranya yang terlelap tidur.Lalu kembali menutup pintunya dan melangkah gontai masuk kedalam ruangan pribadinya. Keesokan paginya salmandor,lucios dan amora sudah bersiap untuk mengeksekusi quel.Mereka bertiga memasuki ruangan quel yang masih tertidur bersama putranya. " Bangun !". amora menarik selimut diatas tubuh quel. "A,ada apa?". quel membuka matanya terkejut. " Cepat pergi dari sini!". ucap lucios menarik lengan quel hingga turun dari ranjangnya. "Kalian mau apa?". quel mengerti. " Jangan banyak tanya ayo ikut". lucios menarik lengan quel dan menyeretnya. "Lepaskan! ". quel menendang kaki lucios dan berlari mendekati putranya.Diangkatnya lalu menggendongnya. " Ayo ikut !! ". Amora menjambak rambut quel dan menyeret paksa quel hingga keluar dari kamar.Didepan pintu quel melihat alexander yang diam tertunduk. "Ayo cepat!". lucios menarik lengan quel dan menyeretnya.Quel menatap alexander yang hanya diam menatap quel.dan berlalu pergi meninggalkannya. " Lepaskan aku ! quel berusaha berontak namun tenaganya tidak mampu melawan lucios. Kemudian lucios dan amora menyeret tubuh quel menyusuri taman bunga hingga memasuki tepi hutan.Quel berusaha berontak dan melindungi putranya mendekap erat. Hingga memasuki hutan larangan.Lucios menghempaskan tubuh quel hingga tersungkur ke tanah.Quel mencoba bangun menatap putranya yang menangis. "Kalian kejam! apa salahku! quel meronta. " Kau tidak salah apa apa wanita rendah! salahmu adalah kau sudah mengganggu rumah tanggaku!". ucap amora geram. "Kalian benar benar tidak punya hati!". ucap quel matanya berkaca kaca. " Jangan banyak bicara,aku muak mendengarnya". amora mendekat dan menampar wajah quel hingga oleng. "Jangan kau kotori tanganmu dengan darahnya adikku,biar aku yang melakukannya". lucios tersenyum menyeringai. " A,apa yang akan kalian lakukan padaku?". quel ketakutan dan perlahan melangkah mundur menjauhi lucios dan amora yang mendekatinya dengan tersenyum meremehkan. "Ambil bayinya!". ucap lucios pada amora. " Baik". amora mengangguk dan mendekati quel merebut bayinya. "Ja,jangan". quel menggelengkan kepala terus melangkah mundur kebelakang. " Berikan padaku!". ucap amora membentak. "Tidak akan aku berikan! quel mencoba mempertahankan putranya.Akhirnya quel dan amora saling tarik menarik tubuh putranya quel.Tanpa disadari mereka.Dibelakang sebuah jurang yang sangat curam. " Aku tidak membutuhkanmu,yang aku butuhkan hanya putramu,ucapkan selamat tinggal pada putramu quel,hahaha!! amora tertawa keras dan menarik tubuh bayi itu.Begitu pula quel dengan sekuat tenaga mempertahankan putranya.Hingga kaki quel menginjak tepi jurang dan terhempas ke bawah bersama putra dalam dekapannya. "Aaaaahhhhhkkkkk!! Terdengar suara teriakan quel yang terhempas jatuh kedasar jurang.Amora terkejut karena putranya alexander ikut masuk kedalam dasar jurang.Lucios mendekat tepi jurang menatap kebawah. Nampak quel menabrak sebuah pohon besar lalu terperosok semakin dalam menabrak bebatuan dan akar pohon.Terdengar suara teriakan quel yang menggema didasar jurang lalu sepi tak terdengar apa apa lagi. Amora menatap lucios panik. " Apa yang harus kita katakan pada alexander kak". tanya amora. "Aku tidak tahu". lucios menggeleng ada rasa takut dihatinya terhadap alexander. " Sial! wanita itu keras kepala". amora terduduk. "alex pasti marah pada kita". ucap lucios takut. " kalian tidak perlu khawatir". tiba tiba salmandor datang dengan membawa seorang bayi dalam pelukannya. "Bayi siapa itu?". amora bangun dan menatap bayi itu. " Ini bayi salah satu penduduk,wajahnya memang rusak dan sudah mati". jawab salmandor. "Apa maksud paman?". tanya lucios menatap bayi itu. " Kita akan katakan pada alexander bahwa bayinya dibunuh ibunya sendiri,dan wajahnya dirusak.dengan begitu alexander akan percaya bahwa,wanita itu memang monster kalau sudah marah". salmandor tertawa kecil.diikuti amora dan lucios tertawa puas. "Ayo kita pulang". salmandor melangkah pergi membawa bayi itu.diikuti amora dan lucios.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN