Kedua mata Brenda terbuka, dia meraba jam beker yang ternyata sudah pukul lima pagi. Dirinya harus bangun dan siap-siap ke rumah sakit. Tinggal dua hari lagi dia bekerja sebelum ketemu minggu. "Eh...?" kaget Brenda ketika tangan Ricky menahan lengannya sampai kembali berbaring. Jantung Brenda berdetak berkali-kali lipat sekarang. Wajah suami tampannya itu tepat berada di depannya. Kulit wajah Ricky sungguh mulus dan tidak ada bekas jerawat satu pun di sana. Brenda senang, karena suaminya itu ternyata selama ini menjaga kesehatan wajahnya dengan sangat apik sehingga menciptakan tampang yang amat rupawan. Padahal belum tentu rupa amat tampan seperti rupa Ricky. Buktinya Amat yang menjadi sopir ambulans di rumah sakit tempat mereka bekerja juga sudah terlihat keriput, padahal Brenda tahu j