Langkah kaki Brenda semakin mendekati lift, dia akan memakai lift umum saja bersama yang lainnya. “Pagi sus.” sapa Alfa saat Brenda berjalan menuju lift berada. “Pagi dok, maaf saya tadi tidak melihat dokter.” Brenda merasa sedikit tidak enak karena disapa terlebih dahulu oleh dokter. Alfa tersenyum, dia berjalan di samping Brenda. Mungkin lelaki itu juga akan naik lift sepertinya. Brenda tidak berpikir aneh-aneh atau penasaran lantai berapa yang Alfa tuju. “Tidak apa-apa sus, mau ke mana?” tanya Alfa basa-basi. Suster bertubuh tinggi dan memiliki kaki yang panjang itu tidak mengerti kenapa tiba-tiba Alfa sok dekat padanya. Padahal kemarin-kemarin dokter bedah itu biasa saja dengannya. Bisa dikatakan tidak sedekat ini selain karena pasien. “Saya mau ke ruang daisy dok, menemui dokter