Dalam ruangan luas di atas ranjang membentang sampingnya terdapat jendela besar yang terbuka tirainya sehingga pemandandangan gedung-gedung tinggi terlihat berjejer. Lampu yang menerangi terlihat kerlap kerlip menghiasi. Namun bukan itu yang menjadi pusat perhatian. Melainkan sepasang suami-istri yang sedang bercengkrama saling membalas menggelitik. Karena tidak terima Amara sudah mencabut bulu-bulunya, Arkha beranjak membalik tubuh menindih istrinya di bawah duduk di atas pahanya kemudian tangannya menggelitik sesuka hati sehingga membuat Amara menggeliat kegelian. “Sekarang lo terima pembalasan dari gue ya, kapok nggak lo. Kapok kan, masih berani macam-macam lagi?” jari-jari Arkha masih sibuk menari-nari di atas perut Amara. “Aku nggak salah ya di sini. Kamu yang mulai duluan, pok