Rumah sederhana dihiasi banyak tanaman di halaman baik gantung mau pun diletakkan dalam pot itu tampak sunyi. Amara membuka gerendel pagar putih yang hanya memiliki tinggi sampai bawah dadanya dari sela-sela besi tengah. Setelah terbuka ia segera memasukkan motor untuk meletakkan ke halaman parkir yang hanya muat tiga motor itu. Entah ke mana bundanya, biasa kalau sore-sore ada di depan sedang menyirami tanaman kesangannya. Ayahnya bersepeda berkeliling kampung untuk menghilangkan kejenuhannya. Tapi kini sepeda hitam yang biasa digunakan masih terpaku di tempatnya. “Assalamualaikum….” ucapnya sambil melepaskan sepatu pantofel melihat ke dalam rumah. “Waalaikumsalam….” Ternyata mereka berdua sedang duduk di ruang tamu. Lantas Amara mencium punggung tangan kedua orang tuanya itu se