Bab 33: Terpukau

1222 Kata

Hazel terus menghubungiku. Aku sedang sibuk menghitung biaya yang akan digelontorkan untuk pembuatan Irigasi. Aku menghela napas berat, susah sekali memberi pengertian kepadanya. Dia tidak tahu berapa banyak proyek yang kutandatangani tahun ini dan berapa kali aku harus melakukan survey. Sebagai tenaga ahli konsultan, aku harus memberikan performa yang baik kepada perusahaan tempatku bekerja. Jika tidak mereka tidak akan menggunakan jasaku lagi. "Apa?" sentakku kasar saat aku menerima telepon darinya. "Mas, kenapa kamu membentakku?" tanya Hazel di seberang sana. "Sudah kubilang berkali-kali kalau aku banyak kerjaan, Zel! Apa-apaan kamu terus menghubungiku!" kataku padanya. "Ini semua gara-gara istrimu, mas!" katanya dengan kesal sekali. "Memang ada apa? Kenapa dengan Amila?" tanyaku.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN