47. Kembali ke Rumah Monggo

995 Kata

Desa Wulu. Itu adalah nama yang Aksa baca dari sebuah plang kayu. Sepertinya tulisan itu merupakan ukiran yang diukir dengan penuh ketelitian. Desa ini bisa dibilang desa yang cukup maju. Dengan berbagai warga yang tampak rukun. Beberapa saling melakukan barter tanpa adanya perselisihan. Riuh desa seperti desa Taling. Dan penduduknya tampak ramah. Ia berharap akan melewati desa seperti desa Pangkon. Namun rupanya tak ada. Seperti selayaknya desa yang baik. Tak ada keanehan di tempat itu. Waktu tempuh dari hutan tempat ia bermalam juga tak jauh. Hanya tiga jam saja dengan berjalan kaki. Makanan di kedai yang sekarang ia datangi bersama Dhaka juga rasanya sangat lezat. Seperti makanan yang ia coba saat pertama kali berada di desa Tarung. Yang berbeda hanya bangunan kedai yang tampak lebi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN